(Ekstraksi, Maserasi, dan Perkolasi)
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair
dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak
substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.
Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu bahan dari campurannya,
ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ekstraksi menggunakan
pelarut didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam
campuran (Suyitno, 1989).
Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen
terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan
proses yang bersifat fisik karena komponen terlarut kemudian
dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi.
Ekstraksi
dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut
dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila
padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun sering juga digunakan
pada padatan yang larut karena efektivitasnya. [Lucas, Howard J, David
Pressman. Principles and Practice In Organic Chemistry]
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah :
· Tipe persiapan sample
· Waktu ekstraksi
· Kuantitas pelarut
· Suhu pelarut
· Tipe pelarut
Ekstraksi bahan makanan biasa dilakukan untuk mengambil senyawa
pembentuk rasa bahan tersebut. Misalnya senyawa yang menimbulkan bau
dan/atau rasa tertentu. Secara umum, terdapat empat situasi dalam
menentukan tujuan ekstraksi :
Senyawa kimia telah diketahui identitasnya untuk diekstraksi dari
organisme. Dalam kasus ini, prosedur yang telah dipublikasikan dapat
diikuti dan dibuat modifikasi yang sesuai untuk mengembangkan
proses atau menyesuaikan dengan kebutuhan pemakai. Bahan diperiksa untuk
menemukan kelompok senyawa kimia tertentu, misalnya alkaloid, flavanoid
atau saponin, meskipun struktur kimia sebetulnya dari senyawa ini
bahkan keberadaannya belum diketahui. Dalam situasi seperti ini, metode
umum yang dapat digunakan untuk senyawa kimia yang diminati dapat
diperoleh dari pustaka. Hal ini diikuti dengan uji kimia atau
kromatografik yang sesuai untuk kelompok senyawa kimia tertentu.
Organisme (tanaman atau hewan) digunakan dalam pengobatan tradisional,
dan biasanya dibuat dengan cara, misalnya Tradisional Chinese medicine
(TCM) seringkali membutuhkan herba yang dididihkan dalam air dan dekok
dalam air untuk diberikan sebagai obat.
Proses ini harus ditiru sedekat mungkin jika ekstrak akan melalui kajian
ilmiah biologi atau kimia lebih lanjut, khususnya jika tujuannya untuk
memvalidasi penggunaan obat tradisional.
Sifat senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan sebelumnya dengan
cara apapun. Situasi ini (utamanya dalam program skrining) dapat timbul
jika tujuannya adalah untuk menguji organisme, baik yang
dipilih secara acak atau didasarkan pada penggunaan tradisional untuk
mengetahui adanya senyawa dengan aktivitas biologi khusus. Proses
pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik
akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung
zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka
larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang
terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di
dalam dan di luar sel.
Prinsip ekstraksi :
Prinsip Maserasi
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia
dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar
terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati
dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi
antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang
konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan
penyari dengan konsentrasi rendah (proses difusi). Peristiwa tersebut
berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar
sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan
penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh
dipisahkan dan filtratnya dipekatkan. Maserasi merupakan cara penyarian
sederhana yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam
cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung
dari cahaya. Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang
mengandung komonen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak
mengandung benzoin, tiraks dan lilin. Keuntungan dari metode ini adalah
peralatannya sederhana. Sedang kerugiannya antara lain waktu yang
diperlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama, cairan penyari yang
digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang
mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks, dan lilin. Metode
maserasi dapat dilakukan dengan modifikasi, seperti modifikasi maserasi
melingkar, modifikasi maserasi digesti, modifikasi maserasi melingkar
bertingkat, modifikasi remaserasi, modifikasi dengan mesin pengaduk, dan
metode Soxhletasi.
Keuntungan metode ini adalah :
- Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung.
- Digunakan pelarut yang lebih sedikit.
- Pemanasannya dapat diatur.
Kerugian dari metode ini:
- Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di
sebelah bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi
peruraian oleh panas.
- Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui
kelarutannya dalam pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah
dan membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya.
- Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk
menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti
metanol atau air, karena seluruh alat yang berada di bawah komdensor
perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut yang
efektif.
Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran
azeotropik dan tidak dapat digunakan untuk ekstraksi dengan campuran
pelarut, misalnya heksan :diklormetan = 1 : 1, atau pelarut yang
diasamkan atau dibasakan, karena uapnya akan mempunyai komposisi yang
berbeda dalam pelarut cair di dalam wadah.
Prinsip Perkolasi
Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran
azeotropik dan tidak dapat digunakan untuk ekstraksi dengan campuran
pelarut, misalnya heksan :diklormetan = 1 : 1, atau pelarut yang
diasamkan atau dibasakan, karena uapnya akan mempunyai komposisi yang
berbeda dalam pelarut cair di dalam wadah. Perkolasi adalah cara
penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia yang telah
dibasahi.Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan langkah tambahan
yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak. Kerugiannya
adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas
dibandingkan dengan metode refluks, dan pelarut menjadi dingin selama
proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien